Asma dinamakan demikian krn dalam bacaanya ada kata2 milyar nya yg berarti minta rejeki uang 1 M, jd bukan hanya nama saja tp tdk ada kata yg dimaksud spt kebanyakan beredar. ilmu ini ada 4 macam versi yg kesemua bacaanya berawalan doa Nabi sulaiman.
1. Meminta kekuasaan, jabatan, pangkat { agar langgeng dan dipercaya }
2. Meminta harta benda dan keberkahan
3. Meminta rejeki uang 1M
4. Meminta rejeki uang bermilyar-milyar
1
dan 2 sudah ada beberapa yg mengijazahkan tp tentu beda cara dan karomahnya,
no.3 versi indonesia mungkin saja ada yg sudah mengijazahkan, sedangkan no.4
versi arab saya yakin belum pernah ada yg mengijazahkan.
Baik
1-4 semuanya berpasangan dg sholat hajatnya masing2. No 2-4 sholat hajatnya
menggunakan ayat khusus yg sifatnya takaran rejeki, sedangkan no 1 beda, yt
menggunakan ayatnya langsung yg menjadi mantra wiridnya {tdk ribet dan hanya
ayat pendek}
Baik
1-4 bacaan wiridnya hanya 1 kalimat pendek.
Pada
no.1 meskipun khusus jabatan agar langgeng n tdk digeser, tp unsur rejeki pasti
ada meskipun tdk ada penyebutan hal rejeki.
Pada
no.2 permintaan rejeki masih belum ditentukan alias masih umum, tp khasiat
tentu tdk usah diragukan lg.
Pada
no.3 sudah menggunakan menyebutkan nominal uang yg diminta yt 1M, artinya ini
merupakan bahasa standar keilmuan yg sudah menjadi pakem yg tdk boleh dirubah,
dg harapan sang pengamal akan mendapatkan rejeki 1M, walau misalkan pd prakteknya
datangnya rejeki tetap terjadi secara natural, krn yg namanya doa sifatnya
melampaui alam imajinasi, mk permintaan dlm sebuah lambang bahasa sudah lazim
diungkapkan.
Pada
no.4 permintaan diganti dg nilai rejeki yg lebih tinggi lg yt emas yg ukuranya
bermilyar2.
Secara
umum, insyallah untuk kerejekian josss yg penuh keajaiban.
krn
spt satu kesatuan mk sy persilahkan bagi anda yg menginginkan 1-4 dg mahar.5,5jt
saja dg bonus rajah rejeki dlm botol minyak { rajah ini hanya saya buat kl ada
pesanan saja, insyallah josss }.
Tapi
bagi anda yg menginginkan pertingkat, silahkan mahar pertingkat 1,5jt saja { tanpa
bonus ya,jd jgn salah sangka }